WASHINGTON — Seorang kontraktor AS tewas dan lima anggota layanan AS serta satu kontraktor AS lainnya terluka ketika sebuah pesawat tak berawak menyerang sebuah fasilitas di pangkalan koalisi di Suriah timur laut pada hari Kamis, kata Pentagon.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kamis malam, Departemen Pertahanan mengatakan komunitas intelijen telah menentukan kendaraan udara tak berawak itu berasal dari Iran.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan pasukan Komando Pusat AS membalas dengan “serangan udara presisi” terhadap fasilitas di Suriah timur yang digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
“Serangan udara dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasukan Koalisi di Suriah oleh kelompok yang berafiliasi dengan IRGC,” kata Austin.
Semalam, video di media sosial menunjukkan ledakan di Deir Ez-Zor, Suriah, sebuah provinsi strategis yang berbatasan dengan Irak dan berisi ladang minyak.
Kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran dan pasukan Suriah menguasai daerah itu, yang juga diduga menjadi sasaran serangan udara oleh Israel dalam beberapa bulan terakhir yang diduga menargetkan rute pasokan Iran.
Kantor berita SANA milik pemerintah Suriah tidak segera mengakui adanya serangan. Misi Suriah untuk PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kantor berita milik pemerintah Qatar melaporkan adanya panggilan telepon antara menteri luar negerinya dan Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS. Doha telah menjadi lawan bicara antara Iran dan AS baru-baru ini di tengah ketegangan atas program nuklir Teheran.
Tidak ada reaksi langsung dari Iran atas serangan tersebut, yang terjadi selama bulan suci Ramadhan.
Austin mengatakan dia mengizinkan serangan balasan atas arahan Presiden Joe Biden.
“Seperti yang telah dijelaskan oleh Presiden Biden, kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami dan akan selalu menanggapi pada waktu dan tempat yang kami pilih,” kata Austin. “Tidak ada kelompok yang akan menyerang pasukan kita dengan impunitas.”
Pentagon mengatakan dua anggota militer yang terluka dirawat di lokasi, sementara tiga lainnya dan kontraktor yang terluka diangkut ke fasilitas medis di Irak.
• Penulis Associated Press Jon Gambrell di Dubai, Uni Emirat Arab, berkontribusi pada laporan ini.
Sumber :